AVODCAST : Cerita Membangun Ratusan Sekolah dari Limbah Plastik

0
Diunggah 03 August 2024
LikeSustainable Living

AVODCAST : Cerita Membangun Ratusan Sekolah dari Limbah Plastik

Sahabat AVO, pernah mendengar bangunan sekolah yang dibangun dari limbah plastik? Happy Hearts Indonesia membuktikan kemungkinan itu lewat Block School. Satu yang menarik, Happy Hearts Indonesia membangun Block School atau bangunan sekolah dengan bahan berasal dari ecobrick.

Ecobrick merupakan susunan plastik tipis yang diolah sedemikian rupa supaya dapat menyusut dan terbentuk menjadi block-block mirip puzzle. Wujud ecobrick yang digunakan oleh Happy Heart Indonesia telah berbeda dari model ecobrick jaman dahulu yang langsung menggunakan botol plastik dengan isian sampah-sampah. 

Kali ini, Happy Hearts Indonesia bekerja sama dengan salah satu organisasi yang dapat menyediakan ecobrick dengan kualitas yang lebih aman untuk material dinding-dinding sekolah. Terlebih, karena tujuan dari Block School ini bersifat jangka panjang, Happy Hearts Indonesia ingin plastik-plastik yang didaur ulang itu aman untuk dihirup anak-anak. 

Lewat berbagai upaya yang Happy Hearts Indonesia coba upayakan untuk menunjang hak pendidikan, tahun ini Happy Hearts Indonesiaberhasil membangun 331 sekolah untuk anak-anak di seluruh Indonesia. 

sekolah-dari-limbah-plastik

Happy Hearts Indonesia Berfokus Pada Pendidikan

Kenapa pendidikan? Bagi Kak Yani Selaku perwakilan dari Happy Heart Indonesia, pendidikan adalah pintu dimana anak-anak bisa bermimpi tinggi dan lebih luas. Pendidikan itu adalah akses yang membuat anak-anak bisa memiliki gambaran dan termotivasi untuk melihat dunia yang utuh. 

Memberikan akses pendidikan itu dimulai dari pengadaan fasilitas pendidikan yang layak terlebih dahulu. Disinilah Happy Hearts Indonesia menginisiasi pembangunan sekolah-sekolah menjadi lebih baik. 

Kak Yani menambahkan “Kita berikan juga membangun perpustakaan untuk meningkatkan literasi, dan program computer lab, kita kepingin anak anak bersaing di dunia digital. Itu adalah tiga program yang dijalani dan dilanjutkan.”

Gerakan Happy Hearts Indonesia berawal dari tahun 2006 ketika Indonesia dilanda gempa bumi, tepatnya di kota Yogyakarta. Gempa ini massive dan menghancurkan banyak bangunan, termasuk sekolah-sekolah. Founder Happy Hearts Indonesia pun mencoba untuk berkontribusi dengan membangun kembali sekolah yang hancur. 

Seiring berkembangnya waktu, Happy Hearts Indonesia berkembang dan kini menjadi garda terdepan yang siap membangun sekolah-sekolah yang sempat hancur karena bencana alam. Berbeda dengan Non Government Organization kebanyakan, Happy Hearts Indonesia memilih ecobrick sebagai material bangunan. Bukan hanya mampu mengembalikan hak pendidikan anak lewat pembangunan kembali, melainkan juga berkontribusi terhadap lingkungan lewat daur ulang plastik menjadi ecobrick.

Membangun Sekolah dari Limbah Plastik

Selama sepuluh tahun ikut berkontribusi, Happy Hearts Indonesia menggunakan satu material bangunan sekolah yang mampu memenuhi Sustainability Development Goals lebih banyak. Dengan daur ulang plastik menjadi ecobrick, ada sekitar sebelas Sustainability Development Goals yang telah terpenuhi. Pastinya semakin banyak dapat provide goals ini maka semakin terbaik untuk penyediaan sarana yang lebih menyeluruh. 

Meskipun demikian, Happy Hearts Indonesia sangat menyadari bahwa tujuan besar ini tidak bisa dilakukan sendirian. Happy Hearts Indonesia pun menggandeng Brick Solutions untuk penyediaan ecobrick modern yang aman. 

Dalam proses pembuatan ecobrick dari limbah plastik, hanya plastik tertentu yang dipilih. Yaitu plastik tidak beracun, pipih, dan selanjutnya dicairkan dan dicetak seperti leggo menjadi ecobrick.  Menariknya, untuk membangun satu sekolah itu bisa pakai sekitar 1-2 ton plastik per satu kelasnya. Ini menjadi usaha yang efektif dalam mengatasi masalah sampah plastik di Indonesia. 

Block School Bukan Akhir, Melainkan Awal dari Misi Pendidikan

Setelah sebuah sekolah sudah terbangun, tetap ada pendampingan dari Happy Hearts Indonesia untuk menjamin bahwa sekolah tersebut benar-benar memberikan pendidikan layak. Misalnya, Happy Hearts Indonesia tetap mendampingi murid, guru dan komunitas selama tiga tahun lewat management rating, school maintenance dan berbagai macam pelatihan. Yaitu dari financial management, hingga entrepreneurship. 

Selain itu, lewat sekolah-sekolah yang dibangun dan pendampingan selama tiga tahun, ini akan menjadi rantai bagi individu-individu di sekitarnya untuk aware terhadap keikutsertaan. Bisa muncul dari sekolah-sekolah lain yang memberikan rekomendasi sekolah mana yang selanjutnya dibangun. Bisa juga lewat keikutsertaan individu di seluruh Indonesia untuk turut berkontribusi dalam proses kegiatan. 

Happy Hearts Indonesia punya satu sebutan istimewa bagi individu yang mau bergabung dan memiliki misi yang sama. Individu ini disebut sebagai Change Maker. Kesempatan menjadi Change Maker bervariasi. Kamu dapat memberikan waktu secara sukarela sebagai volunteer dan ikut menyusun tembok-tembok sekolah dari ecobrick. Lalu, bisa juga bergerak sebagai donatur dengan pengiriman donasi setiap bulannya. 

Cara Sahabat AVO Bisa Ikut Berkontribusi

Sahabat AVO, nama Happy Hearts Indonesia hadir dengan makna ingin membawa hati yang gembira. Apabila hati kita gembira, maka anak-anak bisa lebih gembira lagi. Semuanya berasal dari hati yang gembira untuk bisa berkontribusi di masyarakat dan menjamin pendidikan anak di masa depan mereka. 

Apakah kamu ingin ikut memiliki hati gembira, Sahabat AVO? Kamu bisa menjadi Change Maker dengan mengunjungi laman resmi Happy Hearts Indonesia dan tergabung disana sesuai misi kamu. Selalu ada cara yang bisa dilakukan untuk terus mendukung kesadaran lingkungan. Kali ini kamu bisa melakukannya lewat Happy Hearts Indonesia yang daur ulang limbah plastik menjadi ecobrick untuk membangun sekolah di seluruh Indonesia. 

Last Updated on August 03, 2024

Ditulis Oleh

Putriana

Diunggah 03 August 2024

Beri Komentar

Komentar

Belum ada komentar.

Next Articles

Selengkapnya