Sahabat AVO, tranexamic acid adalah kandungan yang merupakan turunan dari amino acid. Sebagai bagian dari asam, tranexamic acid punya rekomendasi khusus bagi pemilik kulit sensitif. Yaitu, tranexamic acid tidak boleh dicampur dengan bahan aktif seperti retinol, vitamin C dan AHA/BHA.
Dibandingkan dipakai secara bersamaan, tranexamic acid dan sederet bahan aktif diatas lebih dianjurkan untuk digunakan secara bergantian pada kulit sensitif.
Tranexamic Acid Pada Kulit Sensitif
Tranexamic acid adalah bahan yang paling terkenal dalam mengatasi hiperpigmentasi seperti bintik hitam, noda gelap dan melasma. Efek tranexamic acid sudah terbukti pada penelitian. Dimana hampir 96% peserta penelitian yang menggunakan tranexamic acid mengalami peningkatan warna kulit setelah 12 minggu penggunaan sehari-hari diikuti tabir surya.
Bagi kamu yang memiliki kulit sensitif, penggunaan tranexamic acid bisa bekerja optimal dengan memperhatikan bahan yang boleh dicampur dan tidak boleh dicampur. Yaitu, pastikan penggunaan tranexamic acid tidak boleh dicampur dengan retinol, vitamin C dan AHA/BHA, ya!
Kenapa Tranexamic Acid Tidak Boleh Dicampur dengan Bahan Aktif Tertentu?
Apabila kamu menggunakan tranexamic acid dan mencampurnya dengan retinol, vitamin C, AHA/BHA maka kulit sensitif kamu bisa merasakan iritasi seperti kulit kering, kemerahan dan alergi. Setelah ini kamu akan mengetahui alasan kenapa tranexamic acid tidak boleh dicampur dengan sederet bahan diatas.
1. Tranexamic Acid x Vitamin C : pH Bisa Tidak Seimbang dan Muncul Alergi
Kombinasi vitamin C dan tranexamic acid bisa menimbulkan alergi dan iritasi, terutama pada kulit sensitif. Ini karena Tranexamic acid adalah asam yang memiliki pH yang tinggi. Sedangkan vitamin C bekerja dalam pH yang rendah.
Dengan dua fakta ini, kita bisa melihat adanya ketidakcocokan pH yang nantinya berpengaruh pada pH kulitmu berubah tidak seimbang. Hasilnya, muncul iritasi dan alergi.
Sekain itu, vitamin C adalah bahan yang kuat untuk mengatasi hiperpigmentasi. Menggabungkan vitamin C dan tranexamic acid yang berfungsi sama justru bisa memberatkan kulit. So, Sahabat AVO, tranexamic acid tidak boleh dicampur dengan vitamin C karena bisa mengganggu keseimbangan pH dan memunculkan iritasi pada kulit sensitif.
2. Tranexamic Acid x Retinol : Over–exfoliation!
Ada satu fakta lagi, tranexamic acid adalah eksfoliator. Ini adalah fungsi yang sama dengan peran retinol pada kulit yang bertugas sebagai eksfoliator juga. Pada kulit sensitif dan kering, mencampurkan keduanya bisa memberi efek terlalu keras dan eksfoliasi berlebihan bisa berdampak pada meningkatnya sensitivitas kulit. Efek sampingnya adalah kulit menjadi kering, kemerahan dan bahkan mengelupas pada kasus yang parah.
Apabila kamu memiliki dua produk dengan kandungan diatas lalu ingin menggunakannya, maka lakukanlah jeda. Penggunaan keduanya lebih baik diberi jarak pada dua waktu skincare routine yang berbeda.

3. Tranexamic Acidx AHA/BHA : Kulit Super Sensitif Terkena Sinar Matahari
Masih mirip dengan case sebelumnya, tranexamic acid tidak boleh dicampur dengan AHA/BHA karena bisa terjadi over-exfoliation. Dampaknya kali ini bukan hanya membuat kulitmu kering dan mengelupas, tapi juga menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari.
Tranexamic acid yang dipisahkan dengan AHA/BHA juga bermakna bahwa kamu tidak bisa mengombinasikannya dengan salicylic acid. Hindari penggunaan bahan eksfoliator bersamaan. Sebagai gantinya, gunakan tranexamic acid lebih dahulu dan berikan jarak 1-2 hari untuk penggunaan AHA/BHA. Selalu tutup penggunaan bahan aktif dengan tabir surya.
Sahabat AVO, tranexamic acid merupakan asam yang bisa digunakan pada semua jenis kulit. Khusus pada kulit sensitif, penggunan tranexamic acid tidak boleh dicampur dengan retinol, vitamin C dan AHA/BHA. Efek samping tranexamic acid yang paling mungkin muncul dari kombinasi yang salah adalah iritasi terutama bagian kulit yang sensitif.
Last Updated on April 02, 2024
Beri Komentar
Komentar
Belum ada komentar.