Mengenal Struktur Kulit Beserta Fungsi dan Penyakitnya

0
Diunggah 11 January 2023

Elisabeth Rustaviani

Content Creator
0
LikeSkincare

Mengenal Struktur Kulit Beserta Fungsi dan Penyakitnya

Struktur kulit dan penyakitnya memang ada beragama dan perlu diketahui oleh semua orang. Yuk, baca penjelasannya di sini!

Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh manusia. Jika dibahas lebih jauh, kulit orang dewasa diperkirakan memiliki luas sekitar dua meter persegi. Selain itu, kulit menjadi salah satu organ yang paling penting bagi kelangsungan hidup manusia. Yuk, mengenal struktur kulit dan penyakitnya agar kita bisa lebih peduli dengan kulit.

Struktur Kulit Manusia

Kulit adalah organ yang penting bagi tubuh manusia yang berfungsi sebagai pelindung, meregulasi suhu tubuh, dan memproduksi vitamin D. Epidermis, dermis, dan hipodermis adalah tiga lapisan utama dari struktur kulit yang memiliki fungsi yang berbeda. Epidermis bertanggung jawab untuk melindungi tubuh dari kerusakan fisik dan lingkungan, dermis berisi pembuluh darah, saraf, dan kelenjar kulit, sementara hipodermis berfungsi sebagai lapisan lemak yang menyimpan energi.

1. Epidermis

Epidermis adalah satu-satunya lapisan kulit yang bisa dilihat dan disentuh. Ini merupakan lapisan terluar kulit. Lapisan ini terdiri dari lima jenis sel, yaitu stratum korneum, stratum lucidum, stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum basale.

Stratum Korneum

Stratum korneum adalah lapisan terluar dari epidermis yang terdiri dari sel-sel mati yang mengandung protein keratin. Fungsi utamanya adalah sebagai pelindung kulit, melindungi dari kerusakan mekanis, seperti goresan dan luka ringan, serta menjaga agar kulit tetap tetap kering dan bebas dari infeksi. Sel-sel ini juga membuat kulit menjadi kaku dan keras, memberikan perlindungan terhadap cairan dan zat asing yang mungkin masuk ke dalam tubuh.

Stratum Lucidum

Stratum lucidum merupakan lapisan yang terletak di bawah stratum korneum, namun hanya terdapat pada kulit yang tebal seperti telapak kaki dan telapak tangan. Lapisan ini sangat tipis dan terdiri dari sel-sel mati yang mengandung banyak keratin. Fungsinya adalah untuk memberikan tambahan perlindungan terhadap tekanan dan gesekan yang berlebihan pada kulit yang tebal. Stratum lucidum juga membantu dalam menjaga agar kulit tetap kering dan bebas dari infeksi. Namun, pada kulit yang tipis, lapisan ini tidak ditemukan.

Stratum Granulosum

Stratum granulosum adalah lapisan ketiga dari epidermis yang terletak di antara stratum spinosum dan stratum korneum. Ini terdiri dari sel-sel yang mulai mati dan mengalami perubahan kimia. Lapisan ini memproduksi keratohialin, yaitu sebuah protein yang membantu dalam penyatuan sel-sel kulit dan meningkatkan kekuatan lapisan kulit. Lapisan ini juga memproduksi lipide, yang membentuk lapisan pelindung yang melindungi dari kehilangan air dan infeksi.

Selain itu, lapisan ini juga mengandung granula, yang merupakan sebuah molekul yang mengandung asam lemak dan kalsium yang membantu dalam menjaga kulit tetap kering dan bebas dari infeksi.

Stratum granulosum memegang peran penting dalam proses keratinisasi dan membantu untuk menjaga integritas kulit.

Stratum Spinosum

Stratum spinosum adalah lapisan kedua dari epidermis yang terletak di antara stratum basale dan stratum granulosum. Lapisan ini terdiri dari sel-sel yang aktif membelah diri dan mengalami perubahan kimia. Sel-sel ini memiliki proses yang disebut keratinisasi yang membuat sel-sel menjadi keras dan mati. Lapisan ini juga memiliki sel-sel dendrit yang berfungsi dalam sistem kekebalan tubuh. Sel-sel dendrit ini dapat membantu dalam mengenali dan menangkap virus dan bakteri yang mencoba masuk ke dalam tubuh.

Stratum spinosum juga memiliki protein bernama desmosom yang membuat kulit lentur dan kuat. Desmosom ini membantu dalam menjaga kulit tetap kuat dan tidak mudah robek atau terkelupas.

Lapisan ini juga memiliki protein Langerhans yang berperan dalam imunitas kulit dan memberikan perlindungan terhadap infeksi.

Stratum Basale

Stratum basale adalah lapisan terbawah epidermis yang terdiri dari sel-sel yang aktif membelah diri. Sel-sel ini bergerak ke atas, mengalami perubahan dan mati seiring bergesernya ke lapisan atas. Lapisan ini juga merupakan tempat produksi melanin, yang bertanggung jawab untuk memberikan warna kulit. Fungsi stratum basale adalah untuk menjaga agar kulit tetap tebal dan sehat serta menggantikan sel-sel yang mati.

Sel-sel yang berada dalam lapisan ini juga memiliki reseptor yang sensitif terhadap cahaya matahari, yang membantu dalam produksi vitamin D. Lapisan ini juga memiliki sel-sel Merkel yang membantu dalam persepsi tekanan dan sentuhan.

Stratum basale merupakan lapisan yang penting dalam proses regenerasi kulit dan membantu dalam menjaga integritas kulit. Sel-sel yang ada di lapisan ini membelah diri secara terus-menerus, menggantikan sel-sel yang mati dan membuat kulit tetap tebal dan sehat.

2. Dermis

Dermis adalah lapisan kedua dari kulit yang terletak di bawah epidermis. Dermis lebih tebal daripada epidermis dan memiliki struktur yang kompleks yang membuatnya lebih kuat dan elastis. Dermis merupakan lapisan yang menopang epidermis dan membuat kulit lebih fleksibel.

Lapisan ini mengandung jaringan ikat yang kuat, yang membuat kulit tetap kuat dan elastis. Dermis juga mengandung pembuluh darah, yang membawa nutrisi dan oksigen ke sel-sel kulit dan mengeluarkan sampah dari dalam tubuh.

Dermis juga mengandung kelenjar keringat yang memproduksi keringat untuk mengatur suhu tubuh dan mengeluarkan zat-zat sisa dari dalam tubuh. Ujung saraf yang merasakan sentuhan, rasa nyeri, gatal, dan suhu juga ditemukan pada dermis.

3. Hipodermis

Hipodermis atau lapisan subkutan adalah lapisan kulit terdalam yang terletak di bawah dermis. Ini merupakan lapisan yang paling tebal dari kulit dan terdiri dari jaringan lemak dan jaringan ikat yang menyokong kulit dan menjaga agar tetap kuat dan elastis.

Lapisan ini terdiri dari sel-sel lemak yang membantu dalam menyimpan energi dan melindungi tubuh dari suhu panas dan dingin. Sel-sel lemak juga berperan dalam menjaga agar tubuh tetap hangat.

Lapisan ini juga berfungsi sebagai pelindung bagi organ-organ dalam tubuh dan tulang. Sel-sel lemak di hipodermis akan berfungsi sebagai bantalan yang melindungi organ-organ dari cedera dan membuat tubuh lebih kuat dan stabil.

Penyakit Berhubungan dengan Struktur Kulit

Meski fungsi jaringan kulit sebagai pelindung tubuh, struktur kulit bisa terganggu sehingga menyebabkan masalah kesehatan. Beberapa jenis penyakit kulit yang umum terjadi di antaranya:

1. Eksim atau Dermatitis

Eksim atau dermatitis adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan kondisi inflamasi kulit yang menyebabkan iritasi, gatal-gatal, dan ruam. Ada beberapa jenis eksim yang berbeda, termasuk eksim atopik, eksim nummular, dan eksim stasis.

Eksim atopik adalah jenis eksim yang paling umum dan sering ditemukan pada anak-anak. Ini ditandai dengan ruam kering, gatal-gatal, dan kemerahan yang terutama terjadi di wajah, lengan, dan kaki.

Eksim nummular adalah jenis eksim yang menyebabkan ruam berbentuk bulat atau oval yang terjadi di bagian tubuh yang terkena tekanan, seperti siku, lutut, dan telapak kaki.

Eksim stasis adalah jenis eksim yang terjadi pada kaki dan ditandai dengan bengkak, ruam, dan gatal-gatal yang disebabkan oleh pembuluh darah yang tidak berfungsi dengan baik di kaki.

Eksim dapat diobati dengan menghilangkan faktor yang mendasar yang menyebabkan eksim, seperti alergi, dan dengan menggunakan krim atau salep yang mengandung steroid untuk meredakan iritasi dan gatal-gatal. Selain itu, pengobatan eksim juga dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup, seperti mengurangi paparan terhadap iritan dan menjaga kulit tetap lembap.

2. Psoriasis

Psoriasis adalah kondisi kronis yang menyebabkan peradangan pada kulit yang menyebabkan timbulnya plak merah dan bersisik yang gatal dan sakit. Plak ini dapat terjadi di mana saja di tubuh, tetapi sering ditemukan di daerah seperti lutut, pergelangan tangan, punggung, dan kepala.

Psoriasis diklasifikasikan sebagai penyakit autoimun, yang berarti sistem kekebalan tubuh salah mengenali sel-sel kulit sebagai benda asing dan menyebabkan peradangan.

Psoriasis dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti psoriasis vulgaris (psoriasis yang paling umum), psoriasis guttata, psoriasis inversa, dan psoriasis pustulosa.

Pengobatan psoriasis dapat meliputi krim atau salep yang mengandung steroid, obat-obatan sistemik seperti metotreksat dan retinoid, fototerapi, atau terapi biologi. Beberapa perubahan gaya hidup juga dapat membantu dalam mengontrol psoriasis, seperti menghindari iritan, menjaga kulit tetap lembap, dan menghindari stres.

3. Jerawat

Jerawat adalah masalah kulit yang umum yang dapat muncul pada usia remaja atau dewasa. Jerawat disebabkan oleh produksi minyak berlebih (sebum) yang menyumbat pori-pori kulit. Pori-pori yang tersumbat ini akan menjadi komedo yang kemudian dapat menyebabkan peradangan dan timbulnya jerawat.

Jerawat dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti jerawat biasa, jerawat kista, jerawat conglobata, dan jerawat rosacea.

Pengobatan jerawat dapat meliputi perawatan topikal seperti krim atau salep yang mengandung benzoil peroksida atau asam salisilat, perawatan sistemik seperti antibiotik atau obat-obatan retinoid, dan perawatan laser. Beberapa perubahan gaya hidup juga dapat membantu dalam mengontrol jerawat, seperti menjaga kulit tetap bersih, menghindari pemakaian produk yang mengandung minyak, dan menghindari stres.

4. Bisul

Abses kulit atau bisul adalah kondisi infeksi pada kulit yang ditandai dengan timbulnya benjolan yang berisi nanah. Bisul dapat terjadi di mana saja di tubuh, tetapi sering ditemukan di area seperti wajah, leher, dan lengan.

Abses atau bisul disebabkan oleh infeksi bakteri yang masuk ke dalam kulit melalui luka atau pori-pori yang tersumbat. Biasanya, abses akan menimbulkan nyeri, kemerahan, dan panas di area yang terkena.

Abses atau bisul dapat diobati dengan pemberian antibiotik, tetapi dalam beberapa kasus, abses harus dibuka dengan cara melakukan sayatan untuk mengeluarkan nanah dan mengeluarkan udara dari dalam abses. Dokter akan mengawasi proses penyembuhan dan mengambil tindakan tambahan jika diperlukan.

Setelah abses dibuka, dokter akan memberikan perawatan untuk mengeringkan luka dan mencegah infeksi lebih lanjut. Pada beberapa kasus, abses dapat menyebar ke jaringan sekitarnya jika tidak diobati dengan cepat dan tepat.

5. Kutil

Kutil adalah kondisi kulit yang disebabkan oleh infeksi human papilloma virus (HPV). HPV merupakan virus yang menyebar melalui kontak kulit atau kontak seksual. Virus ini dapat menyebabkan pertumbuhan tumbuhan kulit yang disebut kutil.

Kutil dapat muncul di mana saja di tubuh, tetapi sering ditemukan di area seperti wajah, leher, tangan, kaki, dan area sekitar anus. Kutil dapat muncul dalam berbagai ukuran dan bentuk, dan dapat terasa kasar atau gatal.

Beberapa jenis kutil dapat hilang sendiri dalam waktu cukup lama, tetapi beberapa jenis lainnya dapat menyebar dan menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius. Ada beberapa metode pengobatan yang dapat digunakan untuk menghilangkan kutil, seperti krioterapi, elektrokoagulasi, dan pembedahan.

Last Updated on January 16, 2023

Ditulis Oleh

Elisabeth Rustaviani

Content CreatorDiunggah 11 January 2023

Beri Komentar

Komentar

Belum ada komentar.

Next Articles

Selengkapnya