Sampah makanan menjadi salah satu penyumbang sampah terbanyak. Coba ikuti cara mengurangi sampah makanan ini yuk!
Sifat konsumtif manusia dapat memiliki dampak negatif terhadap lingkungan, termasuk meningkatnya timbunan sampah. Dampak yang paling kentara adalah semakin banyaknya timbunan sampah dari waktu ke waktu yang membuat banyak TPA sering mengalami kelebihan muatan. Limbah rumah tangga seperti makanan sisa menjadi masalah limbah terbesar lainnya selain plastik. Ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk membantu mengurangi sampah makanan di rumah tangga.
1. Rutin Membersihkan Lemari Penyimpanan
Membersihkan lemari penyimpanan makanan dan kulkas secara rutin sangat penting agar kita selalu mengetahui apa yang ada di dalamnya dan dapat menggunakannya sebelum tanggal kedaluwarsa. Ini juga akan membantu kita mengurangi sampah makanan karena kita tidak akan membuang makanan yang masih layak dikonsumsi.
Selain itu, memasak bahan-bahan yang akan kedaluwarsa atau hampir kedaluwarsa juga merupakan cara yang baik untuk mengurangi sampah makanan. Selain itu, kita juga dapat mencoba menyimpan makanan dalam jumlah yang lebih kecil atau membagi makanan ke dalam beberapa bagian kecil sehingga lebih mudah untuk dikonsumsi sebelum kedaluwarsa.
Selain itu, jangan lupa untuk selalu membaca label pada produk yang kita beli untuk mengetahui tanggal kedaluwarsa dan cara penyimpanan yang tepat. Ini akan membantu kita menjaga kebersihan dan kesehatan makanan yang kita konsumsi serta mengurangi sampah makanan.
2. Simpan Bahan Makanan Sesuai Jenis
Penyimpanan yang tepat dapat memperpanjang masa simpan makanan dan mengurangi kebutuhan untuk membuang makanan yang sudah tidak layak dikonsumsi. Untuk bahan makanan seperti kentang dan wortel, lebih baik disimpan di tempat yang gelap dan sejuk seperti dalam lemari es atau di ruangan yang sejuk. Sementara itu, untuk sayuran hijau seperti selada, sebaiknya disimpan di tempat yang terkena cahaya atau di dalam botol yang sudah diisi air. Ini akan membantu menjaga kelembapan dan kelembutan sayuran.
Sedangkan untuk biji-bijian seperti kacang merah, disarankan untuk menyimpannya di dalam toples kedap udara agar tidak terkena udara terlalu banyak. Penyimpanan yang tepat akan membantu menjaga kebersihan dan kesehatan makanan yang kita konsumsi serta mengurangi sampah makanan.
3. Buat Daftar Makanan yang Dimasak
Membuat daftar bahan makanan yang akan dibeli dapat membantu kita mengurangi sampah makanan. Dengan membuat daftar, kita akan lebih terorganisir dan membeli hanya bahan-bahan yang sesuai dengan menu yang telah ditentukan, sehingga kita tidak akan membeli bahan-bahan yang tidak diperlukan dan akhirnya menjadi sampah.
Selain itu, kamu juga perlu membeli makanan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan sehari-hari, sehingga kita tidak perlu membuang makanan yang sudah tidak layak dikonsumsi. Kamu juga bisa menggunakan kembali sisa makanan dengan cara membuat masakan baru, seperti menggunakan sisa nasi untuk membuat nasi goreng atau menggunakan sisa sayuran untuk membuat sup.
4. Mencoba Menu Makanan Baru
Salah satu alasan mengapa banyak bahan makanan yang tersisa dan terbuang adalah karena monotonnya menu yang tersedia. Untuk menghindari sisa bahan makanan yang menumpuk, memang sangat berguna jika kita bisa mencari menu baru yang bisa dibuat dari sisa bahan makanan yang ada.
Ampas dari kacang kedelai yang digunakan untuk membuat susu kedelai memang bisa diolah kembali sebagai camilan yang lezat. Selain itu, ampas kacang kedelai juga bisa digunakan sebagai bahan pembuatan tepung kedelai yang bisa digunakan untuk membuat aneka makanan seperti tahu, tempe, hingga bakso.
Selain itu, terdapat banyak sekali cara lain yang bisa dilakukan untuk mengolah sisa bahan makanan menjadi makanan yang lezat dan menarik. Seperti contohnya:
- Menggunakan sisa sayuran yang masih segar untuk diolah menjadi salad atau jus segar
- Menggunakan sisa roti tawar atau roti panggang yang sudah agak kering untuk diolah menjadi croutons
- Menggunakan sisa daging yang masih segar untuk diolah menjadi sate atau abon
- Menggunakan sisa nasi yang masih segar untuk diolah menjadi nasi goreng atau nasi uduk
5. Sumbangkan Makanan yang Masih Layak Konsumsi
Memberikan makanan yang masih layak konsumsi kepada orang yang membutuhkan atau kepada organisasi nirlaba yang bergerak dalam memerangi masalah limbah makanan adalah cara yang baik untuk membantu sesama serta mengurangi sampah makanan. Selain itu, ini juga merupakan cara yang efektif untuk memanfaatkan makanan yang masih layak secara optimal, sehingga tidak terbuang sia-sia.
Untuk memberikan makanan yang masih layak konsumsi kepada orang yang membutuhkan, kamu dapat menghubungi organisasi sosial atau panti asuhan terdekat untuk mengetahui apakah ada yang membutuhkan bantuan makanan. Jika kamu memiliki usaha makanan, kamu juga dapat bekerja sama dengan organisasi sosial atau panti asuhan tersebut untuk menyalurkan makanan yang masih layak konsumsi secara rutin.
Sementara itu, jika kamu ingin memberikan makanan yang masih layak konsumsi kepada organisasi nirlaba yang bergerak dalam memerangi masalah limbah makanan, kamu dapat mencari tahu lebih dulu organisasi nirlaba yang ada di sekitar kamu dan menghubungi mereka untuk mengetahui apakah mereka menerima sumbangan makanan. Beberapa organisasi nirlaba yang mungkin dapat menerima sumbangan makanan adalah FoodCycle Indonesia, Yayasan Sayangi Tunas Cilik, dan Yayasan Kita Bisa Indonesia.
6. Membuat Sampah Makanan Menjadi Kompos
Membuat kompos dari limbah makanan merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengurangi sampah yang terbuang ke lingkungan. Selain itu, membuat kompos juga merupakan cara yang baik untuk mengurangi pemakaian pupuk kimia yang mungkin mengandung bahan-bahan kimia berbahaya bagi tanaman.
Untuk membuat kompos, bahan-bahan yang dapat digunakan antara lain sisa makanan, kulit buah, tunas atau batang sayuran, serta bubuk kopi dan ampas teh. Selain itu, kamu juga dapat menambahkan bahan lain seperti daun-daun kering, jerami, ataupun serbuk kayu.
Setelah bahan-bahan tersebut dikumpulkan, kamu dapat mencampurnya dengan pasir atau tanah sebagai bahan pengikat. Kemudian, letakkan campuran tersebut di dalam wadah yang terbuat dari kayu atau plastik dengan ukuran yang cukup besar.
Untuk menjaga agar proses pembuatan kompos berjalan dengan baik, pastikan bahwa campuran tersebut selalu ditaburi dengan air sesuai kebutuhan. Selain itu, kamu juga perlu memperhatikan agar campuran tersebut tidak terlalu lembab atau terlalu kering. Jika terlalu lembab, bahan-bahan pada kompos dapat mengalami proses pembusukan yang tidak diinginkan. Begitu juga sebaliknya, jika terlalu kering, proses pembuatan kompos dapat terhambat.
Setelah beberapa saat, kompos yang telah jadi akan mengeluarkan aroma yang sedap dan memiliki tekstur yang lembut. Kamu dapat menggunakan kompos tersebut sebagai pupuk alami untuk tanaman di kebun atau di taman rumahmu.
Last Updated on January 05, 2023
Beri Komentar
Komentar
Belum ada komentar.