Kandungan Skincare Tidak Boleh Dicampur! Ada Apa Aja, Ya?

0
Diunggah 10 January 2023

Elisabeth Rustaviani

Content Creator
0
LikeAHA BHA PHA

Kandungan Skincare Tidak Boleh Dicampur! Ada Apa Aja, Ya?

Layering skincare memang sudah menjadi rutinitas beberapa orang. Namun, hati-hati karena ada kandungan skincare tidak boleh dicampur.

Ditengah banyaknya kandungan skincare yang ada, masing-masing kandungan memiliki aturan apakah boleh dicampur atau tidak. Pertanyaan seperti, glycolic acid tidak boleh dicampur dengan apa? atau AHA BHA PHA tidak boleh dicampur dengan apa? menjadi sederet pertanyaan yang penting untuk diketahui jawabannya.

Kandungan di setiap produk tentunya berbeda dan ada yang bisa digunakan secara bersamaan atau tidak. Penting untuknlebih teliti terhadap skincare yang akan kita pakai apakah ada kandungan skincare yang tidak boleh dicampur atau dipakai bersamaan. Berikut ini beberapa kandungan skincare tidak boleh dicampur.

1. Glycolic Acid dan Azelaic Acid

Glycolic acid tidak boleh dicampur dengan azelaic acid. Kedua bahan aktif ini memiliki mekanisme kerja yang berbeda dan menggunakan keduanya dalam satu produk dapat menyebabkan iritasi atau reaksi alergi pada kulit.

Glycolic acid bekerja sebagai alpha-hydroxy acid (AHA) yang mengeksfoliasi kulit dengan cara melepaskan ikatan antar sel kulit mati, sementara azelaic acid bekerja sebagai antibakteri dan anti-inflamasi yang dapat mengatasi masalah kulit seperti jerawat dan melasma.

Glycolic acid tidak boleh dicampur dengan azelaic acid. Namun, jika kedua bahan ini digunakan dalam jumlah yang berbeda dan dijadwalkan pada waktu yang berbeda, maka itu dapat menjadi alternatif yang efektif bagi perawatan kulit.

2. Retinol dan AHA/BHA

Selanjutnya, AHA BHA PHA tidak boleh dicampur dengan retinol. Retinol adalah vitamin A yang digunakan dalam produk perawatan kulit untuk meningkatkan produksi kolagen dan memperbaiki tekstur kulit, sementara AHA dan BHA (beta-hydroxy acid) adalah exfoliating agents yang digunakan untuk menghilangkan sel kulit mati dan mengurangi jerawat.

Jika kedua jenis bahan aktif digunakan bersamaan, dapat menyebabkan eksfoliasi yang berlebihan pada kulit, yang dapat menyebabkan iritasi, kerusakan barier kulit dan reaksi alergi. Penggunaan Retinol dan AHA/BHA juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit, kulit kering, dan perubahan warna pada kulit.

AHA BHA PHA tidak boleh dicampur dengan retinol. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dan mencegah iritasi, sebaiknya untuk menggunakan kedua jenis bahan aktif ini pada waktu yang berbeda.

Retinol dapat digunakan malam hari dan AHA/BHA dapat digunakan pada siang hari. Ini akan memungkinkan kulit untuk menyesuaikan dengan bahan-bahan tersebut secara bertahap dan mencegah iritasi yang berlebihan.

3. Glycolic dan Salicylic Acid

Apabila sebelumnya glycolic acid tidak boleh dicampur dengan azelaic acid, maka kali ini glycolic acid dan salicylic acid tidak dianjurkan untuk digunakan bersamaan. Kedua bahan ini merupakan alpha-hydroxy acids (AHA) dan beta-hydroxy acids (BHA) yang digunakan sebagai eksfolian dalam produk perawatan kulit.

Glycolic acid bekerja dengan mengangkat sel-sel kulit mati dari permukaan kulit, sementara salicylic acid membantu mengangkat sel kulit mati dalam pori-pori dan mengurangi peradangan dan jerawat. Namun, jika kedua bahan ini digunakan bersamaan dapat menyebabkan iritasi kulit, kulit kering, dan kemerahan.

Glycoluc acid tidak boleh dicampur dengan salicylic acid. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dan mencegah iritasi, sebaiknya untuk menggunakan kedua jenis bahan aktif ini pada waktu yang berbeda.

Sebaiknya menggunakan salicylic acid pada siang hari dan glycolic acid pada malam hari. Ini akan memungkinkan kulit untuk menyesuaikan dengan bahan-bahan tersebut secara bertahap dan mencegah iritasi yang berlebihan.

4. Retinol dan Vitamin C

Retinol dan vitamin C tidak disarankan digunakan bersamaan. Kedua bahan ini sangat baik untuk kulit dan memiliki mekanisme kerja yang berbeda, namun jika digunakan bersamaan dapat menyebabkan iritasi dan kulit yang kering.

Retinol adalah derivative dari vitamin A yang digunakan dalam produk perawatan kulit untuk meningkatkan produksi kolagen dan memperbaiki tekstur kulit. Sementara vitamin C merupakan anti-oksidan yang digunakan untuk mengurangi kerusakan akibat radikal bebas dan meningkatkan kecerahan kulit.

Retinol bekerja dengan meregenerasi sel-sel kulit yang mati, sementara vitamin C akan lebih optimal jika digunakan pada kulit yang sehat. Jika digunakan bersamaan, keduanya akan saling berkompetisi untuk menembus lapisan kulit, yang dapat menyebabkan iritasi dan kulit kering.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal dan mencegah iritasi, sebaiknya menggunakan retinol pada malam hari dan vitamin C pada pagi hari. Ini akan memungkinkan kulit untuk menyesuaikan dengan bahan-bahan tersebut secara bertahap dan mencegah iritasi yang berlebihan.

5. Vitamin C dan AHA/BHA

Selain retinol, AHA BHA PHA tidka boleh dicampur dengan Vitamin C. Ini karena Vitamin C bekerja sebagai antioksidan yang efektif dalam mengurangi kerusakan akibat radikal bebas dan meningkatkan kecerahan kulit, sementara AHA/BHA (alpha-hydroxy acids/beta-hydroxy acids) merupakan eksfolian yang digunakan untuk mengangkat sel kulit mati dan mengurangi jerawat.

Jika digabungkan, keduanya akan saling berkompetisi untuk menembus lapisan kulit, yang dapat menyebabkan iritasi kulit dan kulit kering. Vitamin C juga dapat melemahkan efektivitas AHA/BHA dalam mengangkat sel kulit mati. Sebaliknya, AHA/BHA dapat mengurangi efektivitas Vitamin C dalam mengurangi kerusakan radikal bebas.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal dan mencegah iritasi, sebaiknya menggunakan Vitamin C pada pagi hari dan AHA/BHA pada malam hari. Ini akan memungkinkan kulit untuk menyesuaikan dengan bahan-bahan tersebut secara bertahap dan mencegah iritasi yang berlebihan.

6. BHA dan Benzoyl Peroxide

Benzoyl peroxide dan BHA (beta-hydroxy acid) tidak dianjurkan untuk digunakan bersamaan. Benzoyl peroxide digunakan sebagai pengobatan topikal untuk jerawat karena kemampuannya dalam mengatasi bakteri Propionibacterium acnes yang menyebabkan jerawat.

Sementara BHA, seperti salicylic acid, digunakan sebagai exfoliating agent yang membantu mengangkat sel kulit mati dalam pori-pori dan mengurangi peradangan dan jerawat.

Jika digabungkan, keduanya dapat menyebabkan iritasi kulit dan eksfoliasi yang berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan kulit menjadi kering, merah dan iritasi.

Benzoyl Peroxide juga dapat mengurangi efektivitas BHA dalam membersihkan pori-pori. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dan mencegah iritasi, sebaiknya menggunakan kedua jenis bahan aktif ini pada waktu yang berbeda. Sebaiknya menggunakan Benzoyl Peroxide pada siang hari dan BHA pada malam hari.

7. AHA/BHA dan Niacinamide

AHA BHA PHA tidak boleh dicampur dengan niacinamide. Keduanya merupakan bahan aktif yang berkhasiat dalam perawatan kulit, namun jika digunakan bersamaan dapat menyebabkan iritasi kulit.

AHA/BHA bekerja dengan menurunkan pH kulit, sehingga bisa mengangkat sel kulit mati dan membantu mengurangi jerawat. Sementara niacinamide atau Vitamin B3 bekerja pada pH kulit netral dan membantu menenangkan kulit, meningkatkan produksi kolagen, dan mengurangi garis halus.

Jika digabungkan, AHA/BHA dapat mengurangi efektivitas niacinamide dalam menenangkan kulit dan mengurangi garis halus. Sebaliknya, niacinamide dapat mengurangi efektivitas AHA/BHA dalam mengangkat sel kulit mati.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal dan mencegah iritasi, sebaiknya menggunakan kedua jenis bahan aktif ini pada waktu yang berbeda. Sebaiknya menggunakan AHA/BHA pada malam hari dan Niacinamide pada pagi hari atau sebaliknya. Ini akan memungkinkan kulit untuk menyesuaikan dengan bahan-bahan tersebut secara bertahap dan mencegah iritasi yang berlebihan.

8. Retinol dan Salicylic Acid

Mencampurkan asam salisilat dan retinol tidak dianjurkan. Keduanya merupakan bahan aktif yang berkhasiat dalam perawatan kulit, namun jika digunakan bersamaan dapat menyebabkan iritasi kulit dan eksfoliasi yang berlebihan.

Asam salisilat dikenal sebagai obat topikal untuk jerawat karena kemampuannya dalam mengurangi produksi minyak dan mengangkat sel kulit mati. Sementara retinol adalah derivative dari Vitamin A yang digunakan dalam produk perawatan kulit untuk meningkatkan produksi kolagen dan memperbaiki tekstur kulit.

Jika digabungkan, asam salisilat dapat menurunkan efektivitas retinol dalam meregenerasi sel kulit dan mengurangi garis halus, sementara retinol dapat menurunkan efektivitas asam

9. Bahan Aktif yang Sama

Terlalu banyak menggunakan produk dengan kandungan aktif yang sama dapat menyebabkan iritasi kulit dan efek yang tidak diinginkan. Salah satu alasannya karena kulit tidak dapat menyerap konsentrasi yang tinggi dari suatu bahan aktif dalam satu waktu. Penggunaan dua produk dengan kandungan yang sama dapat membuat kulit terlalu sensitif dan menyebabkan iritasi.

Sebagai contoh, jika kamu menggunakan dua produk jerawat yang mengandung benzoil peroksida dalam waktu yang bersamaan, itu akan terlalu keras bagi kulit dan dapat menimbulkan iritasi.

Dokter kulit dan ahli perawatan kulit sering tidak menyarankan penggunaan dua produk dengan kandungan aktif yang sama pada waktu yang bersamaan. Mereka akan menyarankan untuk menggunakan produk-produk tersebut secara bergantian, seperti yang anda sampaikan. Ini akan memungkinkan kulit untuk menyesuaikan dengan bahan-bahan tersebut secara bertahap dan mencegah iritasi yang berlebihan.

Sahabat AVO, sederet kandungan pada skincrae tidka boleh dicampur bersamaa. Glycolic acid tidak boleh dicampur dengan azelaic acid dan salicylic acid. Sedangkan AHA BHA PHA tidak boleh dicampur dengan retinol dna niacinamide.

Perawatan kulit wajah memang cukup kompleks dan perlu dipahami dengan baik untuk mencapai hasil yang diinginkan. Beberapa bahan aktif dalam skincare seperti AHA/BHA, retinol, vitamin C, dan lainnya memiliki mekanisme kerja yang berbeda-beda dan dapat berkhasiat jika digunakan dengan benar.

Namun, jika digabungkan atau digunakan dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan iritasi dan efek yang tidak diinginkan pada kulit.

Sebaiknya, tetap berhati-hati dalam memilih produk skincare dan memahami kandungan yang digunakan. Jika ragu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli perawatan kulit untuk mendapatkan saran yang tepat. Jangan lupa mengikuti petunjuk penggunaan yang diberikan pada produk dan pastikan tidak digabungkan dengan produk lain yang mengandung bahan yang sama.

Last Updated on December 18, 2023

Ditulis Oleh

Elisabeth Rustaviani

Content CreatorDiunggah 10 January 2023

Beri Komentar

Komentar

Belum ada komentar.

Next Articles

Selengkapnya