Tren Hidup Minimalis, Sedikit Barang dan Banyak Manfaat

0
Diunggah 27 September 2022

Elisabeth Rustaviani

Content Creator
0
LikeSustainable Living

Tren Hidup Minimalis, Sedikit Barang dan Banyak Manfaat

Gaya hidup minimalis kini sedang jadi tren. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan tren hidup minimalis ini?

Hidup minimalis ini sudah menjadi tren pada beberapa tahun terakhir. Beberapa artis juga mulai menerapkan gaya hidup minimalis ini seperti Cinta Laura, Raditya Dika, dan Amanda Manopo. Tren hidup minimalis ini bukan hal yang baru, awalnya konsep minimalis ini terkenal dalam bidang seni dan arsitektur tetapi makin lama melebar menjadi gaya hidup. Apa sih sebenarnya hidup minimalis ini dan apa manfaatnya?

Apa Itu Gaya Hidup Minimalis?

Minimalism adalah gaya hidup yang fokus untuk meminimalkan gangguan yang bisa menghalangi kamu dalam melakukan hal yang sebenarnya lebih penting. Minimalism memiliki hal-hal yang membuat kamu bahagia dan menghilangkan hal yang tidak. Ini bisa dibilang mirip seperti hidup sederhana, kamu hidup dengan hal yang kamu butuhkan meskipun tidak banyak tetapi berkualitas.

Kamu mempunyai sesuatu yang sebenarnya tidak dibutuhkan tetapi tidak kamu buang. Sebagai contoh sederhananya,, kamu menyimpan banyak screenshot di handphone dengan pikiran mungkin nanti akan digunakan lagi, tetapi kenyatannya kamu tidak membukanya lagi. Akhirnya membuat memori HP menjadi penuh. Gaya hidup minimalis ini tidak terbatas pada barang saja, bisa pada fashion, media sosial, dan penggunaan gadget. Tidak heran ada juga istilah digital minimalism.

Gaya hidup minimalis ini sifatnya sangat personal, jadi setiap orang yang menjalankannya memiliki penerapan yang berbeda karena pola pikir dan kebutuhannya berbeda juga.

Manfaat Gaya Hidup Minimalis

Hidup minimalis ini memiliki beragam manfaat untuk kamu yang ingin memulainya.

1. Hemat Waktu dan Energi

Minimalis berarti kita tidak berlebihan memiliki sesuatu. Misalnya tidak punya banyak barang berlebih di rumah, artinya kita tidak perlu meluangkan banyak waktu dan energi untuk mengurus, merapikan, dan membersihkan semua barang yang ada. Waktu dan energi yang kita punya bisa dipakai untuk hal yang lebih bermanfaat dan produktif. Misalnya, membaca, olahraga, istirahat, quality time, dan lainnya.

2. Mengurangi Stres

Melihat hidup orang lain dan membandingkan dengan milik kita nggak akan ada habisnya. Misalnya, teman selalu punya handphone keluaran terbaru tapi kamu nggak. Perasaan iri dan pengen bisa jadi muncul. Dengan gaya hidup minimalis, kamu bisa mengurangi rasa ingin memiliki yang bisa bikin stres. Sebenarnya, kamu bisa beli handphone terbaru juga, tapi kira-kira seberapa butuh dirimu dengan handphone baru itu? Apakah benar-benar butuh atau untuk mengikuti tren? Jangan sampai setelah beli malah jadi menyesal dan tambah stres.

3. Sehat Secara Finansial

Minimalism membantumu lebih tahu mana kebutuhan dan mana keinginan. Keinginan manusia adalah hal yang tidak akan ada habisnya, sedangkan kebutuhan adalah sesuatu yang memang harus dipenuhi. Mengetahui hal ini, kamu akan membeli barang yang dibutuhkan aja.

Kalau perlu dibeli, kalau tidak perlu atau cuma lucu tapi tidak tahu fungsinya apa, tidak perlu dibeli. Ini membantu mengurangi sifat konsumtif dan menghemat pengeluaran. Uang yang ada bisa dipakai untuk hal lain yang bikin kita lebih bahagia, misalnya untuk melakukan hobi. Atau untuk hal yang benar-benar penting seperti, tabungan pendidikan anak, asuransi kesehatan, tabungan pensiun, dan lainnya.

4. Baik untuk Lingkungan

Orang-orang dengan gaya hidup minimalis, biasanya mementingkan kualitas dibanding kuantitas. Mereka akan membeli produk dengan kualitas terbaik dan bisa dipakai dalam waktu yang lama. Contohnya, beli baju yang timeless dan slow fashion. Harga baju fast fashion memang lebih murah, dan dibuat dari bahan dengan kualitas rendah sehingga lebih cepat rusak. Selain itu, fast fashion kurang ramah lingkungan dan menjadi limbah yang mencemari air.

5. Kesempatan untuk Berbagi dengan Sesama

Kamu akan menemukan barang-barang yang memang sudah rusak dan tidak bisa dipakai, atau barang-barang yang masih bagus tapi nggak terpakai. Kalau yang rusak, bisa kamu buang. Barang yang masih layak, bisa kamu sumbangkan kepada orang-orang yang lebih membutuhkan. Ini bisa menambah perasaan bahagia karena barang-barang yang menumpuk dan tidak terpakai di rumahmu, ternyata bisa jadi bermanfaat untuk orang lain.

Last Updated on October 02, 2022

Ditulis Oleh

Elisabeth Rustaviani

Content CreatorDiunggah 27 September 2022

Beri Komentar

Komentar

Belum ada komentar.

Next Articles

Selengkapnya