Tidak Biasa, Inilah 4 Tradisi Unik Menyambut Ramadhan yang Hanya Ada di Indonesia

0
Diunggah 09 April 2021

Elisabeth Rustaviani

Content Creator
0
LikeLife

Tidak Biasa, Inilah 4 Tradisi Unik Menyambut Ramadhan yang Hanya Ada di Indonesia

Bulan Ramadhan selalu penuh dengan kemeriahan dari umat Muslim. Ternyata ada beberapa tradisi unik menyambut Ramadhan yang hanya ada di Indonesia.

Kedatangan bulan Ramadhan selalu disambut gegap gempita oleh masyarakat Indonesia. Maklumlah, mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam. Masyarakat Indonesia memiliki banyak tradisi atau ritual khas dalam menyambut dan memeriahkan bulan istimewa bagi muslim ini. Tidak mengherankan bila bulan puasa di Indonesia selalu menjadi pengalaman yang berkesan dan dirindukan. Inilah 4 tradisi unik menyambut Ramadhan yang hanya ada di Indonesia.

1. Perlon Unggahan – Banyumas, Jawa Tengah

Perlon Unggahan adalah tradisi khas masyarakat Banyumas, Jawa Tengah, yang sudah berlangsung sejak beberapa abad silam. Tradisi ini berlangsung seminggu sebelum kedatangan bulan puasa yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Pekuncen, Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah. Ritualnya berupa ziarah kubur leluhur yaitu ke makam Bonokeling tanpa alas kaki sambil mengusung nasi ambeng. Pengikut adat ini berjalan kaki hingga 30 kilometer dari Cilacap, melintasi perbukitan yang memisahkan Banyumas dan Cilacap.

Di makam Bonokeling tersebut, enam Kasepuhan berdoa, yaitu Kasepuhan Kyai Mejasari, Kyai Padawirja, Kyai Wiryatpada, Kyai Padawitama, Kyai Wangsapada, dan Kyai Naya Leksana. Setelah itu, diadakan makan besar yang diramaikan oleh warga sekitar. Dalam tradisi ini, tersedia banyak makanan tradisional seperti nasi bungkus, serundeng sapi dan sayur kuah. Masyarakat biasanya berebut makanan-makanan itu dan meyakini makanan tersebut akan menambah keberkahan di bulan puasa.

2. Megibung – Bali

Megibung adalah tradisi menyambut Ramadhan yang rutin digelar oleh masyarakat muslim di Bali. Tepatnya di Kampung Islam Kepaon, Karangasem, bagian timur Pulau Dewata. Acara Megibung digelar pada hari ke 10, 20 dan 30 hari puasa.

Tradisi ini diperkenalkan oleh Raja Karangasem yaitu I Gusti Agung Anglurah Ketut Karangasem sekitar abad 17 masehi. Megibung berasal dari kata gibung yang berarti kegiatan saling berbagi, duduk melingkar dan makan bersama dengan suguhan nasi dan lauk pauk di atas nampan. Sampai saat ini, Megibung masih lestari dilakukan oleh masyarakat Karangasem terutama yang beragama Islam.

Baca Juga : Ini Tradisi Lebaran Unik dari Berbagai Negara

3. Kirab Dandhangan – Kudus, Jawa Tengah

Tradisi unik menyambut kedatangan bulan puasa ini berlangsung di Kudus, Jawa Tengah. Kirab Dhandhangan mengacu pada tradisi di masa Sunan Kudus masih ada, yaitu ketika para santri beliau berkumpul di depan mesjid Al Aqsha atau Mesjid Menara Kudus untuk menunggu pengumuman dari Sunan Kudus tentang penentuan awal puasa.

Setelah diumumkan keputusannya oleh Sunan Kudus, beduk di mesjid pun ditabuh dan dari sanalah istilah Dhandhangan lahir. Akhirnya, lambat laun ritual pengumuman itu menarik banyak pedagang untuk membuka lapak dagangan. Kini, ritual tersebut menjadi semacam kirab budaya yang dimulai sejak dua pekan sebelum puasa dan berakhir pada malam hari menjelang sahur pertama.

4. Balimau – Minangkabau, Sumatra Barat

Menyambut bulan Ramadhan, masyarakat Minangkabau memiliki ritual Balimau yaitu tradisi mandi memakai air jeruk nipis yang dilakukan di kawasan dengan aliran sungai atau tempat pemandian.

Tradisi ini dilatarbelakangi keinginan untuk membersihkan diri lahir batin sebelum memasuki bulan suci Ramadan. Mengapa memakai jeruk nipis? Ini tidak terlepas dari tradisi berabad silam di mana ketika itu masyarakat belum mengenal sabun seperti saat ini. Sehingga, jeruk nipis atau limau menjadi pilihan membersihkan diri.

Siapa sangka ada beberapa daerah yang memiliki tradisi sendiri untuk menyambut bulan Ramadhan ini ya. Kemeriahan bulan Ramadhan ini memang patut untuk disambut dengan meriah. Kalau di daerah kalian ada tradisi unik juga tidak nih?

Last Updated on December 23, 2021

Ditulis Oleh

Elisabeth Rustaviani

Content CreatorDiunggah 09 April 2021

Beri Komentar

Komentar

Belum ada komentar.

Next Articles

Selengkapnya