Sustainability business merupakan sebuah usaha yang bergerak pada tanggung jawab sosial untuk mengolah waste yang ada dan meminimalisir kemana waste tersebut pergi.
Sahabat AVO, menjadi sustainable adalah prinsip yang Rappo berusaha berikan untuk masyarakat dan lingkungan. Lebih detail lagi, Rappo menghasilkan produk fashion dan souvenir dengan mengolah sampah plastik menjadi produk high value. Proses pengelolaan ini melibatkan perempuan di Makassar untuk menjahit produknya dengan beberapa asesmen yang mendalam memberdayakan perempuan.
Mengelola Sampah Plastik secara Upcycle
Konsep mengelola sampah menjadi sebuah produk memiliki banyak versi. Proses mengolah sampah plastik menjadi barang berguna itu sendiri disebut sebagai recycle, sedangkan recycle memiliki dua jenis yaitu upcycle dan downcycle.
Upcycle adalah mengubah sampah plastik low value seperti sachet shampoo dan kantong keresek menjadi produk berguna yang bisa meningkatkan harganya. Sedangkan downcycle yaitu mengatur barang high value untuk diturunkan ke low value, misalnya seperti menjual baju thrift.
Diantara dua konsep recycle, sampah plastik adalah waste yang ternyata masih jarang sekali diolah jika dibandingkan dengan sampah botol minuman. Rappo pun memilih sampah plastik yang diolah secara upcycle sebagai keputusan matang.
Mengolah Plastik Menjadi Barang High Value
Tidak mudah memilih sampah plastik sebagai bahan utama produk. Founder Rappo, Kak Akmal Idrus menemukan bahwa pengepul sampah banyak yang enggan mengumpulkan sampah plastik low value karena harga yang tidak seberapa ketika dijual. Selain itu, bank sampah juga sulit ditemukan yang mengumpulkan sampah plastik.
Kak Akmal Idrus justru melihat sampah plastik sachet dan kantong kresek sebagai sebuah kesempatan bagi Rappo bisa berkontibusi. Ditengah sulitnya pengumpulan sampah plastik, Rappo menemukan bahwa waste plastik terbanyak muncul dari usaha laundry dan disinilah Rappo melanjutkan pengelolaan sampah plastik.
Setiap bulannya, Rappo mampu mengumpulkan 7000 sampah plastik dari 11 usaha laundry di Makassar. Selanjutnya, sampah yang dikumpulkan akan di press dan diserahkan kepada ibu-ibu di Makassar untuk dijahit.
Memberdayakan Perempuan dan Menemaninya
Membicarakan tentang usaha sosial yang juga mendukung perempuan, Rappo telah menyediakan kesempatan bagi 29 perempuan untuk dilibatkan pada produk-produk Rappo.
Mengikusertakan perempuan hebat di Makassar bukan sekedar menyediakan lapangan pekerjaan, melainkan juga memberikan pemberian pelatihan menjahit intensif. Inilah yang disebut memberdayakan, yaitu berkomitmen untuk memberikan perempuan di Makssar suatu hal yang bisa mereka kembangkan.
Menariknya, Rappo memiliki asesmen mendalam terhadap tolak ukur keikutsertaan. Bahkan ketika seorang Ibu di Makassar setuju untuk ikut pelatihan, Rappo selalu membuka sebuah pemahaman bahwa setiap perempuan punya kemampuan dan tujuannya masing-masing.
Bagi Rappo, akhirnya, yang sudah dilatih belum semuanya sejalan. Apa yang didapatkan di Rappo tidak cuma dilakukan di Rappo, tapi juga bisa dilakukan di luar Rappo. Itulah pilihan yang Rappo dan perempuan-perempuan hebat setujui untuk berdaya.
Rappo Mengajak Sahabat Avo untuk Mulai Sustainability Business
Sustainability business bukan lagi hal baru dan asing. Sebaliknya, justru usaha sosial dengan tujuan utama berkontribusi adalah yang paling potensial.
Kak Akmal berbagi bahwa sekitar 72% orang sebelum pakai produk atau jasa, mereka akan mencari tahu prosesnya apakah ethical. Produk ramah lingkungan lebih diterima karena orang sadar bahwa value dari membeli itu bukan sekedar karena fungsional. Melainkan juga yang berguna untuk lingkungan dan orang banyak.
Selain itu, dari sisi bisnis semua kebijakan publik telah mengarah untuk peduli pada kesadaran sosial. Sederet inkubasi dan funding, angel investor atau mungkin venture company melirik business yang punya impact sosial lingkungan. Disinilah membuktikan bagaimana atensi sustainability business menjadi sangat potensial.
Sahabat AVO, Kak Akmal Idrus lewat Rappo telah menginspirasi bagaimana sustainability business yang ideal itu benar-benar bisa dilakukan. Rappo mengolah waste yang daya jualnya yang rendah lalu dikembangkan menjadi produk fashion dan souvenir. Setelah produk tersebut dijual, Rappo juga meminimalisir waste pribadi mereka untuk dibuat barang-barang kecil lagi.
Sahabat AVO, kamu juga bisa melakukan hal yang serupa. Lewat program #MulaidariMejaRias kamu bisa awali aktivitas sustainability dengan usaha sederhana yang penuh tanggung jawab.
#MulaiMejaRias adalah campaign Avoskin yang mengajak kamu untuk dapat melakukan pengelolaan bertanggung jawab atas barang-barang yang ada di meja rias. Misalnya, pengumpulan botol bekas skincare untuk dikembalikan ke Avoskin dan kami kelola.
Kabar baiknya, setiap pengembalian botol kosong kamu berkesempatan untuk mendapatkan poin yang nantinya bisa ditukarkan menjadi kode voucher untuk pembelian produk Avoskin selanjutnya. Poin ini bisa ditukarkan untuk harga lebih hemat di pembelian produk Avoskin selanjutnya. Lebih lengkap, kamu bisa klik banner dibawah ini.
Last Updated on July 16, 2024
Beri Komentar
Komentar
Belum ada komentar.