Ternyata, Bahaya Sinar UV Tidak Hanya Terjadi Saat Siang Hari

0
Diunggah 11 September 2021

Elisabeth Rustaviani

Content Creator
0
LikeSkincare

Ternyata, Bahaya Sinar UV Tidak Hanya Terjadi Saat Siang Hari

Bahaya sinar UV tidak hanya di siang hari saja loh! Sepanjang hari kulit tetap akan terpapar sinar UV. Jadi, kamu harus hati-hati ya!

Dalam jangka waktu tiga jam setelah terpapar sinar ultraviolet, adanya melanin justru menjadi penyebab rusaknya sel kulit. Tidak hanya pada siang hari, bahaya sinar UV dapat mengintai setiap saat. Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahaya radiasi sinar ultraviolet tidak hanya dirasakan setelah terkena sinar matahari, tapi juga pada malam hari, bahkan saat tidak ada cahaya sama sekali. Lalu, apa saja sih bahayanya?

Rusaknya Sel Kulit

Siapa sangka eksperimen terakhir yang dilakukan oleh ahli biofisika di Yale University School Medicine, kerusakan sel kulit akibat radiasi sinar ultraviolet disebabkan oleh adanya melanin di dalam kulit.

Melanin berfungsi sebagai pigmen pemberi warna kulit dan rambut manusia. Pada awalnya melanin dianggap sebagai molekul aktif yang dapat melindungi kulit dari sinar ultraviolet yang berbahaya. Namun pada salah satu eksperimen menunjukkan bahwa sel melanin yang disimpan dalam sinar ultraviolet justru menyebabkan kerusakan DNA.

Kerusakan yang disebabkan oleh sinar ultraviolet-A ini dikenal dengan sebutan cyclobutane dimer. Ketika cyclobutane dimer terjadi maka akan tercipta lengkungan-lengkungan pada untaian DNA manusia. Dan dampaknya data pada DNA akan sulit terbaca.

Dari proses inilah akhirnya disimpulkan jika melanin merupakan pigmen penyebab rusaknya sel. Paparan sinar ultraviolet yang masuk ke dalam sel kulit dapat mengaktifkan elektron dalam melanin, sehingga berdampak pada rusaknya sel DNA.

Dampak Buruk Sinar Ultraviolet

Pada dasarnya sinar ultraviolet merupakan salah satu bentuk sinar yang dihasilkan oleh paparan sinar matahari. Sinar ultraviolet berasal dari matahari yang menembus atmosfer dan masuk ke bumi. Walaupun tidak dapat terlihat, namun sinar ultarviolet ini dapat dirasakan oleh tubuh kita. Sinar ultraviolet-A dapat merusak sel kulit dalam kurun waktu 3 jam setelah kulit terpapar secara langsung. Keberadaan sinar ultraviolet-A biasanya bisa kamu rasakan pada pukul 9 pagi sampai pukul 3 sore.

Resiko buruk dari sinar matahari diantaranya adalah kerusakan sel-sel kulit, kerutan dini, bintik-bintik hitam, keratosis actinic, bahkan penyakit kanker kulit. Namun, kepekaan kulit terhadap sinar matahari ternyata berbeda-beda setiap manusia. Bisa dibilang kepekaan kulit terhadap sinar matahari tergantung kepada ras atau bangsa seseorang, dan keadaan kulit secara keseluruhan.

Baca Juga : Tips Memakai Sunscreen yang Nyaman Saat Pandemi

Biasanya, orang berkulit gelap memiliki daya tahan yang lebih kuat jika terpapar sinar ultraviolet, sehingga pada jenis kulit ini lebih tahan terhadap efek matahari yang berbaya. Sedangkan orang berjenis kulit putih tidak memiliki melanin di dalam kulitnya, sehingga dengan jenis kulit ini bisa mengalami luka bakar meskipun hanya mengalami sedikit paparan sinar matahari. Apapun jenis kulitmu, selalu berikan perhatian lebih untuk kulitmu agar terhidar dari bahaya sinar ultraviolet, ya!

Cara Menghindari Dampak Buruk Sinar UV

Supaya hal itu tidak terjadi, para ahli menyarankan untuk dibuatnya suatu evening-after sunblock atau sunblock yang digunakan di malam hari. Harapannya sunblock tersebut dapat mengandung vitamin E dan bahan kimia lain setara kalium sorbat sebagai bahan pengawet makanan. Hal itu berguna mencegah efek radiasi sinar ultraviolet pada kulit di malam hari.

Sayangnya, sunblock yang diolah khusus untuk malam hari belum ada di pasaran. Meskipun begitu kamu harus tetap memberikan perhatian lebih untuk kulitmu dengan menggunakan produk perawatan wajah yang mengandung bahan yang hampir sama.

Sebagai gantinya, kamu bisa memilih krim malam yang mengandung vitamin dengan ETVC yang akan membantu mengurangi penggelapan kulit dan bercak hitam pada bagian kulit wajahmu.     

Last Updated on September 13, 2021

Ditulis Oleh

Elisabeth Rustaviani

Content CreatorDiunggah 11 September 2021

Beri Komentar

Komentar

Belum ada komentar.

Next Articles

Selengkapnya