Memahami Jerawat Hormonal dan Bedanya dengan Jerawat Lain

0
Diunggah 30 August 2025
LikeKulit Berjerawat

Memahami Jerawat Hormonal dan Bedanya dengan Jerawat Lain

Jerawat merupakan masalah kulit yang umum dialami. Kondisi ini bisa cukup mengganggu karena bisa menyebabkan kemerahan atau nyeri. Nah, diantara banyak jerawat yang muncul, salah satunya adalah jerawat hormonal.

Apa itu Jerawat Hormonal? 

Jerawat hormonal merupakan jerawat yang muncul karena terjadi fluktuasi hormon. Pada masa-masa tertentu, hormon yang ada dalam tubuh manusia dapat melonjak dalam waktu singkat. Misalnya, seperti saat pubertas, menstruasi, mengonsumsi pil KB, kehamilan, serta saat perimenopause dan menopause yang dapat menyebabkan munculnya jerawat hormon.

Fluktuasi membuat hormon diproduksi dalam jumlah lebih banyak dari normal. Terjadi ketidakseimbangan, lalu berpotensi membuat pori-pori tersumbat, tingginya pertumbuhan bakteri, dan munculnya jerawat hormonal. 

Ciri-Ciri Jerawat Hormonal

Erat dengan fluktuasi hormon, kamu bisa tahu apakah jerawatmu hormonal atau bukan lewat ciri-cirinya. Simak, ciri-ciri jerawat hormonal berikut ini.

1. Muncul di Usia Tertentu

Jerawat hormonal dekat dengan masa pubertas. Meskipun demikian, kamu yang berusia 20 – 50 tahun juga masih berpotensi mengalami jerawat ini. Hal ini karena pada usia ini, umumnya terjadi menstruasi, kehamilan, stres berat, atau berolahraga intens. Perubahan hormon saat peristiwa tersebutlah yang dapat meningkatkan munculnya jerawat hormonal.

2. Memburuk Sebelum Menstruasi

Saat mendekati siklus menstruasi, kadar hormon seperti estrogen dan progesteron mengalami fluktuasi, yang dapat memicu produksi sebum berlebih. Peningkatan sebum ini menyebabkan pori-pori lebih mudah tersumbat, sehingga jerawat lebih sering muncul atau menjadi lebih parah. Biasanya, jerawat hormonal akan muncul sebelum menstruasi dan mulai membaik setelah siklus selesai.

3. Terjadi Selama Kehamilan dan Menopause

Selain sebelum menstruasi, jerawat hormonal juga terjadi selama kehamilan dan menopause. Saat hamil, lonjakan hormon seperti progesteron dapat merangsang produksi minyak berlebih pada kulit. Sedangkan pada menopause, kadar estrogen menurun drastis, menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang dapat memicu jerawat.

4. Muncul pada Area T-Zone

Jerawat hormonal muncul karena ketidakseimbangan hormon. Memicu produksi minyak berlebih, terutama pada area T-Zone. Sehingga, kalau kamu mengalami jerawat yang muncul di area seperti dahi, hidung dan dagu maka bisa dibilang ini adalah jerawat hormonal.

5. Lebih Menyakitkan Jika Ditekan

Berbeda dengan jerawat biasa, jerawat hormonal lebih menyakitkan karena berada di bawah kulit. Jerawat hormon seringkali lebih dalam, besar, dan menyakitkan jika ditekan dibandingkan jerawat biasa. Melalui karakteristiknya ini, jerawat hormon pun memerlukan perawatan yang berbeda dari jerawat biasa.

Cara Mengatasi Jerawat Hormonal

Cara mengatasi jerawat hormonal bisa berbeda-beda tergantung dari kondisi jerawat dan penyebabnya. Jika jerawat kamu merah meradang, kamu membutuhkan penanganan lebih advanced. Namun, jika jerawat ini muncul di masa kehamilan maka kamu perlu memastikan bahwa cara-cara ini alami.

1. Menjaga Kebersihan Kulit

Cara mengatasi jerawat hormonal pertama ini bisa diterapkan selama kehamilan. Yaitu, mencuci wajah secara rutin dengan sabun cuci wajah. Melalui kebersihan kulit yang terjaga, minyak, bakteri, kotoran, dan sel kulit mati akan terangkat sehingga tidak membuat pori-pori tersumbat dan memperparah kondisi jerawat.

2. Tidak Menyentuh Jerawat

Selain menjaga kebersihan kulit, hindari kebiasaan memegang wajah dengan tangan atau memencet jerawat. Tindakan tersebut dapat memindahkan bakteri dari tangan ke wajah serta menyebabkan penumpukan minyak. Ini dapat menimbulkan infeksi dan peradangan yang membuat jerawat bertambah parah.

3. Mengoleskan Obat Jerawat

Cara mengatasi jerawat hormonal selanjutnya yaitu mengoleskan obat jerawat ke kulit. Satu yang perlu diperhatikan, obat jerawat tidak boleh digunakan untuk ibu hamil dan menyusui. Obat ini umumnya mengandung benzoil peroksida, asam salisilat, retinol, dan asam azaleat yang mampu membunuh bakteri penyebab jerawat, namun sederet bahan tersebut terlalu kuat untuk ibu hamil dan menyusui.

4. Menggunakan Skincare Khusus Jerawat

Cara terakhir atasi jerawat yaitu menggunakan skincare khusus jerawat. Ada beberapa produk skincare yang dirancang khusus dengan mengandung bahan aktif seperti AHA BHA. Berbeda dengan obat jerawat yang biasanya digunakan pada spot spot tertentu, skincare khusus jerawat dapat dioleskan pada seluruh wajah.

Kamu bisa menggunakan skincare khusus jerawat salah satunya serum Your Skin Bae Lactic Acid. Exfoliating serum ini memiliki kandungan Lactic acid sebanyak 10%, Niacinamide sebanyak 2,5% dan kandungan ekstrak buah kiwi sebanyak 5%.

Lactic acid sendiri termasuk dalam Alpha Hydorxy Acids (AHA) yang sangat cocok untuk kulit kering dan bisa juga digunakan untuk tipe kulit yang berminyak. Kandungan yang ada dalam serum ini dapat mengoptimalkan eksfoliasi, salah satunya mengangkat komedo yang ada pada permukaan kulit.

Itu dia Sahabat Avo memahami jerawat hormonal dan bedanya dengan jerawat lainnya. Kemunculan jerawat hormonal berkaitan dengan siklus hormon dalam tubuh. Baik pria maupun wanita, jerawat hormon bisa disebabkan oleh hormon testosteron, estrogen atau progesteron yang mengalami lonjakan. 

Berbeda dengan jerawat biasa yang disebabkan oleh kebersihan kulit atau produk perawatan yang tidak cocok, jerawat hormonal mengendap di bawah permukaan kulit dan sulit diatasi karena akarnya ada di dalam tubuh. Ini kenapa cara perawatan jerawat hormonal perlu dibedakan dengan jerawat lainnya.

Last Updated on August 30, 2025

Product Recommendation

Lihat Semua
Ditulis Oleh

Putriana

Diunggah 30 August 2025

Beri Komentar

Komentar

Belum ada komentar.

Next Articles

Selengkapnya